Selasa, 25 November 2025

Tugas kelompok presentasi IP

 

 









VLSM

 Misalnya kita punya Network: 192.168.10.0/25 dan kebutuhan:

Subnet A = 60 host

Subnet B = 24 host

Subnet C = 12 host

Subnet D = 5 host


Buat solusinya dengan VLSM dengan menggunakan Diagram Visual — Alur Perhitungan VLSM

Solusi dengan VLSM:

# Subnet A (60 host) --> butuh /26 (64 alamat, 62 host) --> 192.168.10.0/26

# Subnet B (24 host) --> butuh /27 (32 alamat, 30 host) --> 192.168.10.0/27

# Subnet C (12 host) --> butuh /28 (16 alamat, 14 host) --> 192.168.10.0/28

# Subnet D (  5 host) --> butuh /29 (8   alamat,  6   host) --> 192.168.10


4.memahami prinsip kerja dan teknologi fiber optic

 Mengenal Prinsip dan Cara Kerja Fiber Optik  

Mengenal Prinsip dan Cara Kerja Fiber Optik  

Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi, karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan kecepatan sangat tinggi.

Cara kerja fiber optik salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan penyusunnya untuk memperoleh refleksi maupun pantulan cahaya total yang tinggi. 

Dari cermin inilah data bakal ditransmisikan lebih cepat pada jarak yang tak terbatas. 

Sementara, fiber optik sendiri merupakan kabel yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi cahaya kemudian mengalirkannya dari satu titik ke titik berikutnya. 

Bagaimana Cara Kerja Fiber Optik Hingga Kelebihan dan Kekurangannya 

Fiber optik kerap digunakan untuk jaringan internet karena mensuport proses transmisi dengan sangat cepat.  

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, fiber optik memiliki sistem kerja yang berbeda dari kabel biasanya. 

Jika kebanyakan kabel menggunakan aliran listrik untuk mentransmisikan data maka, fiber optik memakai aliran cahaya. 

Aliran cahaya inilah yang kemudian dikonversikan agar tak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik. 

Fiber optik umumnya memanfaatkan serat kaca sebagai bahan pembuatnya.  

Serat kaca akan memperoleh refleksi maupun pantulan cahaya total yang tinggi dari cermin yang kemudian akan meneruskan data. 

Pantulan cahaya itu diperoleh melalui cahaya yang menjalari serat kaca pada sudut yang rendah. 

Cara kerja fiber optik juga dipengaruhi oleh efisiensi pantulan cahaya yang disajikan oleh kemurnian bahan penyusunnya. 

Semakin murni bahan cermin yang digunakan maka penyerapan cahaya akan semakin sedikit oleh fiber optik. 

Minimnya penyerapan tersebut justru akan menghasilkan pantulan cahaya yang tinggi. 

Keunggulan Fiber Optik 

Setelah mengetahui prinsip kerja fiber optik, Anda juga perlu memahami kelebihan hingga kekurangan pada alat tersebut.  

Kelebihan fiber optik ialah memiliki kecepatan transmisi yang tinggi berkapasitas 1GB/detik. Sistem mampu mentransmisikan data jarak jauh tanpa adanya sinyal. 

Bahan terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan karat. Selain itu ukuran kabel juga kecil sehingga fleksibel. 

Kabel ini mampu memanfaatkan gelombang cahaya agar tidak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio. 

Diketahui fiber optik tidak mengandung aliran listrik. Oleh karenanya kabel ini dapat mencegah kebakaran akibat korsleting. 

Kabel ini juga memiliki keamanan tinggi karena dinilai minim distorsi. 

Kekurangan Fiber Optik  

Salah satu kelemahan kabel ini ialah biaya instalasi dan perawatan dianggap lebih mahal dari jenis kabel biasanya. 

Fiber optik memerlukan sumber cahaya yang kuat dan harus dipasang pada jalur berbelok demi memaksimalkan kecepatan maupun kelancaran transmisi cahaya. 

Demikianlah ulasan terkait Cara kerja fiber optik yang dapat Anda ketahui. Semoga informasi ini bisa membantu Anda. 

3.memilih kabel fiber optic sesuai kebutuhan.

 

1. Berdasarkan Jenis Serat Kabel

Pertama, kita harus memilih apakah harus menggunakan serat optik mode tunggal atau multi-mode sesuai dengan aplikasi dan spesifikasi jaringan.

  • Serat mode tunggal : Kabel memiliki ukuran inti kecil kurang dari 10 mikrometer. Hal ini memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk melewatinya. Inti memungkinkan cahaya dengan panjang gelombang 1310 nm hingga 1550 nm melewatinya. Karena kabel hanya memungkinkan satu mode untuk melewatinya, maka pantulan sangat sedikit. Hal ini semakin menurunkan tingkat atenuasi dan memungkinkan sinyal menempuh jarak jauh. Inilah salah satu alasan mengapa kabel ini digunakan untuk aplikasi yang menuntut transmisi jarak jauh dan bandwidth yang ekstrim.

  • Serat Multimode: Kabel jenis ini memiliki inti besar 50 mikrometer – 62,5 mikrometer. Inti berdiameter besar ini memungkinkan banyak mode melewatinya. Dengan demikian, kabel dapat memungkinkan lebih banyak data melewatinya dibandingkan serat mode tunggal. Berbagai mode dapat menciptakan tingkat redaman dan dispersi yang tinggi, yang mengurangi kualitas sinyal dalam jarak jauh. Kabel serat optik multimode dapat mentransmisikan cahaya inframerah yang dihasilkan oleh LED. Kabel ini biasanya lebih disukai untuk aplikasi jarak menengah hingga pendek di gedung atau kampus.

    Berikut ini adalah beberapa serat multimode yang populer digunakan saat ini.
    • Kabel Multimode 50/125 um: Kabel ini adalah pilihan utama pada peralatan canggih. Dalam 50 mikron ini merupakan kapasitas bandwidth yang besar.
    • Kabel Multimode 62,5/125 um: Ini adalah kabel standar industri yang digunakan oleh sebagian besar aplikasi di pasar.   
    • Kabel Multimode Laser Enhanced 50/125 um: Sesuai namanya, kabel ini dirancang untuk aplikasi laser. Kabel ini terutama digunakan untuk aplikasi Ethernet 10 Gigabit hingga jangkauan 300 meter.

2. Berdasarkan Jaket Kabel Fiber Optik

Jaket kabel serat optik menambah kekuatan pada anggota serat yang tertutup di dalamnya. Ada berbagai jenis jaket kabel serat optik berdasarkan bahan konstruksinya. Berikut ini adalah beberapa yang populer.

  • PVC : Jaket yang terbuat dari bahan poli vinil klorida atau PVC digunakan dalam berbagai aplikasi seperti perangkat bertegangan rendah, komputer, perangkat komunikasi, dan lain sebagainya. Mereka tidak cocok untuk aplikasi suhu tinggi, asap tebal, atau gas hidrogen klorida. Jaket PVC biasa digunakan untuk kabel indoor dan outdoor.
  • PE : Kabel dengan jaket polietilen tahan terhadap cuaca dan kelembapan yang menantang. Mereka memiliki sifat listrik yang baik dan sebagian besar tahan terhadap abrasi. PE telah muncul sebagai bahan jaket yang terjangkau dan populer untuk kabel serat optik luar ruangan.
  • LSZH : Ini adalah singkatan dari Low Smoke Zero Halogen, yang berarti kabel LSZH tidak terbuat dari bahan terhalogenasi. Hal ini mengurangi kemungkinan toksisitas jika terjadi pembakaran.
  • PVDF : Jaket ini terbuat dari polivinil difluorida dan terutama digunakan untuk kabel pleno. Kabel ini mungkin menghasilkan sedikit asap saat terkena api dan memiliki sifat tahan api yang lebih baik.

Jaket serat optik tersedia dalam berbagai warna, dan ini membantu Anda memahami jenis kabel yang mungkin Anda gunakan. Anda juga dapat memeriksa nomenklatur yang dicetak untuk lebih jelasnya. Misalnya kabel mode tunggal untuk aplikasi non-militer dan militer berwarna kuning dan memiliki nomenklatur OS1, OS1a, OS2, SM/NZDS, dan SM. Kabel multimode 100/140 untuk aplikasi non-militer berwarna oranye dan hijau untuk aplikasi militer dan mungkin memiliki nomenklatur OS1, OS1a, OS2, SM, dan SM/NZDS.

3. Berdasarkan Aplikasi Kebutuhan

Setelah kita menentukan jenis serat optik, kita perlu mengetahui berapa banyak serat yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan. Hal ini sangat bergantung pada skala FTTX dan ODN (jaringan distribusi optik) dan bagian mana dari kabel serat optik yang digunakan.

Aplikasi Jaringan LAN:

  • Untuk jaringan LAN kecil di rumah atau kantor, kabel fiber optik dengan 2 hingga 4 core biasanya cukup.
  • Untuk jaringan LAN yang lebih besar atau dengan lalu lintas data yang tinggi, kabel dengan 8 hingga 12 core mungkin diperlukan.

Jaringan Data Center:

  • Data center membutuhkan kabel fiber optik dengan jumlah core yang lebih tinggi untuk mengakomodasi bandwidth yang besar dan skalabilitas di masa depan.
  • Kabel dengan 24 hingga 48 core umum digunakan di data center.
  • Kabel dengan 96 hingga 144 core tersedia untuk aplikasi data center yang sangat demanding.

Untuk Jaringan FTTx:

  • Jaringan Fiber to the Premises (FTTx) membawa layanan internet berkecepatan tinggi ke rumah dan bisnis.
  • Jumlah core yang dibutuhkan tergantung pada topologi jaringan dan jumlah pelanggan yang dilayani.
  • Kabel dengan 4 hingga 8 core umum digunakan untuk jaringan FTTx.
  • Kabel dengan 16 hingga 32 core dapat digunakan untuk jaringan FTTx yang lebih besar.

Jaringan CATV:

  • Jaringan Cable Television (CATV) menggunakan kabel fiber optik untuk mentransmisikan sinyal video dan data.
  • Jumlah core yang dibutuhkan tergantung pada jumlah saluran TV yang ditawarkan dan bandwidth yang diperlukan.
  • Kabel dengan 18 hingga 36 core umum digunakan untuk jaringan CATV.
  • Kabel dengan 72 core atau lebih dapat digunakan untuk jaringan CATV yang sangat besar.

Jaringan Transportasi:

  • Jaringan transportasi jarak jauh menggunakan kabel fiber optik dengan jumlah core yang tinggi untuk mengangkut data dalam jumlah besar.
  • Kabel dengan 96 hingga 288 core umum digunakan untuk jaringan transportasi.
  • Kabel dengan 1.728 core atau lebih tersedia untuk aplikasi jaringan transportasi yang sangat demanding.

4. Berdasarkan Konektor Kabel Fiber

Konektor kabel fiber optik merupakan komponen penting yang menghubungkan kabel fiber optik dan memungkinkan transmisi data. Memilih konektor yang tepat sangat penting untuk memastikan koneksi yang andal dan bebas gangguan. Berikut beberapa tips untuk membantu untuk dapat memilih konektor kabel fiber optik :

  • ST (Straight Tip) : Konektor ini biasanya dipelintir pada tempatnya menggunakan kopling kunci bengkok berbentuk silinder. Konektor ini menonjol karena bentuknya yang bulat dan telah populer sejak lama karena merupakan konektor pertama yang dikembangkan untuk aplikasi perkabelan komersial. Konektor ST juga dikenal sebagai konektor model bayonet karena biasanya dipelintir untuk mengunci.
  • SC (Subscriber Connector) : Juga dikenal sebagai konektor standar atau konektor persegi. Konektor SC semakin populer karena daya tahannya, biaya rendah, dan pemasangan yang sederhana. Mereka digunakan dalam aplikasi jaringan optik pasif dan point-to-point. Konektor disimpan di tempatnya menggunakan mekanisme perkawinan dorong/tarik.
  • LC (Lucent Connector) : Konektor ini sangat mirip dengan konektor SC tetapi lebih kecil jika dibandingkan. Mereka juga mengikuti mekanisme kawin dorong/tarik.  
  • FC (Ferrule Connector) : Konektor jenis ini memiliki badan berulir dan banyak digunakan di lingkungan dengan getaran tinggi. Konektor ini terutama digunakan pada serat optik terpolarisasi dan serat optik mode tunggal.
  • MTP/MPO (Multi-fiber Push-On/Multi-fiber Push-Off): Konektor multi-core yang memungkinkan koneksi beberapa serat optik sekaligus, ideal untuk aplikasi bandwidth tinggi seperti data center dan jaringan transportasi.

5. Berdasarkan Merek Kabel Fiber Optik

PT Mitra Kabel Indonesia (MKI Group) didirikan pada tahun 2002 dan berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan layanan telekomunikasi, khususnya dalam hal:

  • Perangkat CATV/MATV: MKI Group menyediakan berbagai perangkat CATV/MATV, termasuk kabel fiber optik, kabel LAN, kabel koaksial, dan aksesoris lainnya.
  • Solusi FTTH: MKI Group merupakan pemegang lisensi dan distributor perangkat FTTH (Fiber to the Home) merk FALCOM, Fastlink, Cablelink, FX-Link, dan beberapa merk lainnya.
  • Layanan televisi kabel: Pada awal berdirinya, MKI Group menyediakan layanan televisi kabel di beberapa daerah.

2.memahami jenis jenis kabel fiber optic

 

Jenis-jenis Kabel Fiber Optik

1. Single-mode Fiber (SMF)

Kabel Fiber Optik Single-mode Fiber

Single-mode fiber (SMF) adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk transmisi data jarak jauh. Kabel ini memiliki inti yang sangat kecil, biasanya sekitar 9 µm, yang memungkinkan cahaya bergerak langsung tanpa banyak pantulan. Karena itu, SMF sangat ideal untuk komunikasi jarak jauh dengan kecepatan tinggi.

Keunggulan:

  • Kapasitas transmisi data yang tinggi.
  • Minim gangguan atau interferensi.
  • Ideal untuk koneksi jarak jauh.

Penggunaan:

  • Backbone jaringan internet.
  • Koneksi antar pusat data.
  • Komunikasi jarak jauh seperti kabel bawah laut

2. Multi-mode Fiber (MMF)

Berbeda dengan SMF, Multi-mode fiber (MMF) memiliki inti yang lebih besar, sekitar 50 µm hingga 62,5 µm. Hal ini memungkinkan beberapa mode cahaya untuk melewati inti secara bersamaan, yang menyebabkan sedikit lebih banyak dispersi modal. MMF umumnya digunakan untuk komunikasi jarak pendek.

Keunggulan:

  • Biaya lebih rendah dibandingkan SMF.
  • Lebih mudah dipasang dan dioperasikan.
  • Mendukung banyak mode transmisi cahaya.

Penggunaan:

  • Jaringan lokal (LAN).
  • Koneksi dalam gedung atau kampus.
  • Sistem audio visual.

3. Kabel Fiber Optik Terindeks Gradasi

Kabel fiber optik terindeks gradasi (graded-index fiber) adalah jenis MMF yang dirancang untuk mengurangi dispersi modal dengan memperlambat cahaya di tepi inti dan mempercepat di tengahnya. Ini membuat transmisi data lebih efisien dalam jarak yang lebih panjang dibandingkan MMF standar.

Keunggulan:

  • Efisiensi transmisi yang lebih baik.
  • Lebih sedikit kehilangan sinyal.
  • Mendukung jarak transmisi yang lebih panjang dibandingkan MMF standar.

Penggunaan:

  • Jaringan metropolitan.
  • Koneksi antar bangunan.

4. Plastic Optical Fiber (POF)

Plastic Optical Fiber (POF) adalah jenis kabel fiber optik yang menggunakan plastik sebagai bahan inti daripada kaca. POF biasanya digunakan untuk aplikasi jarak pendek karena biaya yang lebih rendah dan kemudahan pemasangan.

Keunggulan:

  • Lebih murah dan fleksibel.
  • Mudah dipasang tanpa alat khusus.
  • Tahan terhadap kerusakan fisik.

Penggunaan:

  • Jaringan rumah atau kantor kecil.
  • Sistem hiburan rumah.
  • Koneksi otomotif.

1.memahami jaringan fiber optic

Jaringan Fiber optik adalah media transmisi fisik penyalur informasi yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya dengan konsep hukum optik. Fiber optik beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi, yang umumnya dipakai untuk menghubungkan dua poin network dengan daya besar.

Perkembangan teknologi semakin progresif yang mana hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan akan traffic dalam pemakaian jasa telekomunikasi, baik itu dari segi kuantitas maupun kualitas. Sistem yang berusaha dibangun berproyeksi pada tujuan dasar yakni untuk menemukan media transmisi yang dapat menyalurkan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang bersamaan.

Upaya pemenuhan media transmisi tersebut mendorong pemikiran dan perencanaan untuk menyediakan suatu metode dengan konsep “High Speed Connection”. Hingga lahirlah sebuah terobosan baru bernama kabel fiber optik.

Secara bertahap moda transmisi serat optik menggantikan manfaat kabel logam berbahan tembaga atau alumunium, dengan segala varietas keunggulan dari kabel fiber optik. 

Apa saja keunggulan dari kabel fiber optik? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Jaringan Fiber Optik?

Secara sederhana, kabel fiber optik adalah kabel yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi cahaya, yang selanjutnya dialirkan dari sebuah titik (node) kepada node yang lain.

Sinyal dari fiber optik diubah kedalam bentuk cahaya melalui transmitter, untuk mengantarkan informasi data menggunakan pulsa cahaya. Transmitter adalah sebuah perangkat yang menjadi wadah awal penerimaan informasi data yang dikirimkan ke fiber optik. Transmitter pada kabel fiber optik umumnya menggunakan LED (Light Emitting Diode) atau laser.

Komponen kabel optik terdiri dari gelas silika yang mana unsur kebeningan dan kemurniannya dapat menahan cahaya dalam serat optik, karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias udara. Strukturnya ditopang oleh empat silinder berbeda ukuran, yaitu:

  1. Core (inti), sebagai pusat transmisi gelombang cahaya;
  2. Cladding (selimut), sebagai pengarah gelombang cahaya;
  3. Coating (pelapis), plastik elastis yang melindungi core dan cladding; kemudian
  4. Outer Jacket (pelapis luar), pembungkus luar kabel.

Selasa, 11 November 2025

IP Address 192.168.1.0/29 subnet ke 1(0)

IP Addres 192.168.1.0/29 subnet ke 1

192.168.1.0/1 

11111111.11111111.11111111.11111000

 255.255.255.248

1. Jumlah subnet = 2^x =

 2^5 =

 32

2. Jumlah host = 2^y = 

 2^3 =

 8

3. Blok subnet = 256-248 = 

8

berarti total ada 32 subnet dimulai dari 0,8,16,24,32,40,48,56,64,72, 80,88,96,104,112,120,128,136,144,152,160,168,176,184,192,200,208,216,224,232,240,248

karena absen saya 1 maka saya menggunakan angka ke 1 yaitu 80

Subnet (network) = 192.168.1.0

Host pertama = 192.168.1.9

Host terakhir = 192.168.1.14

Broadcast = 192.168.1.15

Tugas kelompok presentasi IP