Misalnya kita punya Network: 192.168.10.0/25 dan kebutuhan:
Subnet A = 60 host
Subnet B = 24 host
Subnet C = 12 host
Subnet D = 5 host
Buat solusinya dengan VLSM dengan menggunakan Diagram Visual — Alur Perhitungan VLSM
Solusi dengan VLSM:
# Subnet A (60 host) --> butuh /26 (64 alamat, 62 host) --> 192.168.10.0/26
# Subnet B (24 host) --> butuh /27 (32 alamat, 30 host) --> 192.168.10.0/27
# Subnet C (12 host) --> butuh /28 (16 alamat, 14 host) --> 192.168.10.0/28
# Subnet D ( 5 host) --> butuh /29 (8 alamat, 6 host) --> 192.168.10

Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi, karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan kecepatan sangat tinggi.
Cara kerja fiber optik salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahan penyusunnya untuk memperoleh refleksi maupun pantulan cahaya total yang tinggi.
Dari cermin inilah data bakal ditransmisikan lebih cepat pada jarak yang tak terbatas.
Sementara, fiber optik sendiri merupakan kabel yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi cahaya kemudian mengalirkannya dari satu titik ke titik berikutnya.
Fiber optik kerap digunakan untuk jaringan internet karena mensuport proses transmisi dengan sangat cepat.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, fiber optik memiliki sistem kerja yang berbeda dari kabel biasanya.
Jika kebanyakan kabel menggunakan aliran listrik untuk mentransmisikan data maka, fiber optik memakai aliran cahaya.
Aliran cahaya inilah yang kemudian dikonversikan agar tak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik.
Fiber optik umumnya memanfaatkan serat kaca sebagai bahan pembuatnya.
Serat kaca akan memperoleh refleksi maupun pantulan cahaya total yang tinggi dari cermin yang kemudian akan meneruskan data.
Pantulan cahaya itu diperoleh melalui cahaya yang menjalari serat kaca pada sudut yang rendah.
Cara kerja fiber optik juga dipengaruhi oleh efisiensi pantulan cahaya yang disajikan oleh kemurnian bahan penyusunnya.
Semakin murni bahan cermin yang digunakan maka penyerapan cahaya akan semakin sedikit oleh fiber optik.
Minimnya penyerapan tersebut justru akan menghasilkan pantulan cahaya yang tinggi.
Setelah mengetahui prinsip kerja fiber optik, Anda juga perlu memahami kelebihan hingga kekurangan pada alat tersebut.
Kelebihan fiber optik ialah memiliki kecepatan transmisi yang tinggi berkapasitas 1GB/detik. Sistem mampu mentransmisikan data jarak jauh tanpa adanya sinyal.
Bahan terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan karat. Selain itu ukuran kabel juga kecil sehingga fleksibel.
Kabel ini mampu memanfaatkan gelombang cahaya agar tidak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio.
Diketahui fiber optik tidak mengandung aliran listrik. Oleh karenanya kabel ini dapat mencegah kebakaran akibat korsleting.
Kabel ini juga memiliki keamanan tinggi karena dinilai minim distorsi.
Salah satu kelemahan kabel ini ialah biaya instalasi dan perawatan dianggap lebih mahal dari jenis kabel biasanya.
Fiber optik memerlukan sumber cahaya yang kuat dan harus dipasang pada jalur berbelok demi memaksimalkan kecepatan maupun kelancaran transmisi cahaya.
Demikianlah ulasan terkait Cara kerja fiber optik yang dapat Anda ketahui. Semoga informasi ini bisa membantu Anda.
Pertama, kita harus memilih apakah harus menggunakan serat optik mode tunggal atau multi-mode sesuai dengan aplikasi dan spesifikasi jaringan.
Jaket kabel serat optik menambah kekuatan pada anggota serat yang tertutup di dalamnya. Ada berbagai jenis jaket kabel serat optik berdasarkan bahan konstruksinya. Berikut ini adalah beberapa yang populer.
Jaket serat optik tersedia dalam berbagai warna, dan ini membantu Anda memahami jenis kabel yang mungkin Anda gunakan. Anda juga dapat memeriksa nomenklatur yang dicetak untuk lebih jelasnya. Misalnya kabel mode tunggal untuk aplikasi non-militer dan militer berwarna kuning dan memiliki nomenklatur OS1, OS1a, OS2, SM/NZDS, dan SM. Kabel multimode 100/140 untuk aplikasi non-militer berwarna oranye dan hijau untuk aplikasi militer dan mungkin memiliki nomenklatur OS1, OS1a, OS2, SM, dan SM/NZDS.
Setelah kita menentukan jenis serat optik, kita perlu mengetahui berapa banyak serat yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan. Hal ini sangat bergantung pada skala FTTX dan ODN (jaringan distribusi optik) dan bagian mana dari kabel serat optik yang digunakan.
Aplikasi Jaringan LAN:
Jaringan Data Center:
Untuk Jaringan FTTx:
Jaringan CATV:
Jaringan Transportasi:
Konektor kabel fiber optik merupakan komponen penting yang menghubungkan kabel fiber optik dan memungkinkan transmisi data. Memilih konektor yang tepat sangat penting untuk memastikan koneksi yang andal dan bebas gangguan. Berikut beberapa tips untuk membantu untuk dapat memilih konektor kabel fiber optik :
PT Mitra Kabel Indonesia (MKI Group) didirikan pada tahun 2002 dan berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan layanan telekomunikasi, khususnya dalam hal:

Single-mode fiber (SMF) adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk transmisi data jarak jauh. Kabel ini memiliki inti yang sangat kecil, biasanya sekitar 9 µm, yang memungkinkan cahaya bergerak langsung tanpa banyak pantulan. Karena itu, SMF sangat ideal untuk komunikasi jarak jauh dengan kecepatan tinggi.
Keunggulan:
Penggunaan:

Berbeda dengan SMF, Multi-mode fiber (MMF) memiliki inti yang lebih besar, sekitar 50 µm hingga 62,5 µm. Hal ini memungkinkan beberapa mode cahaya untuk melewati inti secara bersamaan, yang menyebabkan sedikit lebih banyak dispersi modal. MMF umumnya digunakan untuk komunikasi jarak pendek.
Keunggulan:
Penggunaan:
Kabel fiber optik terindeks gradasi (graded-index fiber) adalah jenis MMF yang dirancang untuk mengurangi dispersi modal dengan memperlambat cahaya di tepi inti dan mempercepat di tengahnya. Ini membuat transmisi data lebih efisien dalam jarak yang lebih panjang dibandingkan MMF standar.
Keunggulan:
Penggunaan:

Plastic Optical Fiber (POF) adalah jenis kabel fiber optik yang menggunakan plastik sebagai bahan inti daripada kaca. POF biasanya digunakan untuk aplikasi jarak pendek karena biaya yang lebih rendah dan kemudahan pemasangan.
Keunggulan:
Penggunaan:
Jaringan Fiber optik adalah media transmisi fisik penyalur informasi yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya dengan konsep hukum optik. Fiber optik beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi, yang umumnya dipakai untuk menghubungkan dua poin network dengan daya besar.
Perkembangan teknologi semakin progresif yang mana hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan akan traffic dalam pemakaian jasa telekomunikasi, baik itu dari segi kuantitas maupun kualitas. Sistem yang berusaha dibangun berproyeksi pada tujuan dasar yakni untuk menemukan media transmisi yang dapat menyalurkan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang bersamaan.
Upaya pemenuhan media transmisi tersebut mendorong pemikiran dan perencanaan untuk menyediakan suatu metode dengan konsep “High Speed Connection”. Hingga lahirlah sebuah terobosan baru bernama kabel fiber optik.
Secara bertahap moda transmisi serat optik menggantikan manfaat kabel logam berbahan tembaga atau alumunium, dengan segala varietas keunggulan dari kabel fiber optik.
Apa saja keunggulan dari kabel fiber optik? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Secara sederhana, kabel fiber optik adalah kabel yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi cahaya, yang selanjutnya dialirkan dari sebuah titik (node) kepada node yang lain.
Sinyal dari fiber optik diubah kedalam bentuk cahaya melalui transmitter, untuk mengantarkan informasi data menggunakan pulsa cahaya. Transmitter adalah sebuah perangkat yang menjadi wadah awal penerimaan informasi data yang dikirimkan ke fiber optik. Transmitter pada kabel fiber optik umumnya menggunakan LED (Light Emitting Diode) atau laser.
Komponen kabel optik terdiri dari gelas silika yang mana unsur kebeningan dan kemurniannya dapat menahan cahaya dalam serat optik, karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias udara. Strukturnya ditopang oleh empat silinder berbeda ukuran, yaitu:
IP Addres 192.168.1.0/29 subnet ke 1
192.168.1.0/1
11111111.11111111.11111111.11111000
255.255.255.248
1. Jumlah subnet = 2^x =
2^5 =
32
2. Jumlah host = 2^y =
2^3 =
8
3. Blok subnet = 256-248 =
8
berarti total ada 32 subnet dimulai dari 0,8,16,24,32,40,48,56,64,72, 80,88,96,104,112,120,128,136,144,152,160,168,176,184,192,200,208,216,224,232,240,248
karena absen saya 1 maka saya menggunakan angka ke 1 yaitu 80
Subnet (network) = 192.168.1.0
Host pertama = 192.168.1.9
Host terakhir = 192.168.1.14
Broadcast = 192.168.1.15